Alasan Go-Jek Tak Bernama “Go-Jek” di Vietnam
HANOI, - Perusahaan penyedia layanan ride sharing, seperti Uber dan Grab
melakukan ekspansi internasioal di bawah brand masing-masing yang sama dengan
negara asal. Beda halnya dengan Go-Jek, yang memilih untuk melebarkan sayap ke
Vietnam di bawah brand berbeda, yakni Go-Viet.
Dalam acara peluncuran Go-Viet di
kota Hanoi, Vietnam, Rabu (12/9/2018), CEO Go-Jek Nadiem Makarim mengungkapkan
bahwa ada pertimbangan tersendiri di balik penggunaan brand Go-Viet tersebut.
“Kami belajar dari Indonesia. Di Indonesia, kami sukses bukan hanya karena
produk dan marketing, tapi juga karena brand-nya ‘dimiliki’ oleh masyarakat
kita,” ujar Nadiem dalam sesi tanya jawab seusai acara. Maka, Go-Jek pun
memberi kebebasan kepada tim lokal untuk menentukan identitas akan dipakai di
Vietnam, hingga akhirnya muncullah Go-Viet.
Brand baru yang lebih berbau lokal
ini diharapkan bisa lebih “dekat” dengan masyarakat setempat sehingga
menimbulkan rasa memiliki. “Go-Jek bukan perusahaan dengan ego besar. Yang
lebih penting adalah rasa memiliki dari konsumen kami,” imbuh Nadiem. Unsur
lokal berupa bendera nasional Vietnam dengan latar belakang merah dan bintang
kuning turut disematkan di jaket para driver Go-Viet. Nadim mengklaim para
mitra driver Go-Viet merasa bangga dengan bendera negara di seragamnya ini.
Sumber :
Kompas.com
Komentar
Posting Komentar